Senin, 22 April 2013

Budaya Desa Kalipao Distrik Waris Papua

SEKILAS TENTANG DESA KALIPAO 



Kalipao adalah sebuah Desa yang ada di Distrik Waris Kabupaten Keerom Papua, Desa ini dulunya mempunyai nama tua yaitu Kampung Yuainda.Desa Kalipao ini mayoritas adalah suku walsa, sama seperti halnya pada desa - desa yang ada di Distrik waris, semua adalah satu suku yaitu suku walsa, suku ini mempunyai hubungan erat kekeluargaan dengan suku walsa di PNG.

di Desa Kalipao sendiri memiliki empat marga atau fam, atau masyarakat sendiri sering juga mneyebutnya dengan klen, yaitu : marga Psebo ( marga yang jumlah masyarakatnya lebih banyak) ,  marga Ibe ( marga ini lebih banyak pendatang dari PNG) , marga Muenda (marga yang jumlah masyarakatnya lebih sedikit dari marga psebo) , dan yang terakhir adalah marga Tuo         ( marga ini jumlah masyarakatnya paling sedikit dari ke empat marga yamg ada di Desa Kalipao)

LETAK GEOGRAFIS DAN KONDISI IKLIM

Desa Kalipao terletak pada sebelah utara dari Distrik Waris. sebelah  barat berbatasan dengan Distrik senggi, sebelah timur berbatasan dengan Kampung Banda, utara berbatasan dengan Desa Yabanda Distril Senggi, sebelah selatan berbatasan dengan Sungai membramo.

Suhu pada pagi hari berkisar antara 30-32 C, sedangkan siang berkisar antara 32-34C, sedangkan untuk malam hari di Desa Kalipao sangat dingin suhu berkisar 25-28C, kondisi cuaca lebih cenderung hujan dan berkabut. namun apabila hujan sering terjadi banjir bandang di sungai kalipao.

POS PENGAMANAN PERBATASAN

Di Desa Kalipao terdapat dua Pos PAMTAS dari YONIF, tugas mereka adalah mendata para pendatang dari Negara PNG, sekaligus mengecek patok perbatasan, 


 

KONDISI SOSIAL dan KEAMANAN

Mayoritas penduduk di Desa Kalipao adalah bertani, sebagian kecil saja yang hanya menjadi pegawai pemerintah di kabupaten. hal yang sangat mendasar bagi masyarakat setempat adalah permasalahan sengketa ulayat dengan Distrik Senggi yang tak kunjung selesai. hal ini membuat sering terjadinya perang suku apabila tidak menemukan jalan keluar. wilayah yang di perebutkan adalah wilayah pendulangan emas tradisioanl di sungai kalipas, sungai ini letaknya tepat di tengah-tengah antara Distrik Waris dan Distrik Senggi. masing masing suku mengklaim bahwa lokasi pendulangan tersebut adalah hak ulayat mereka. sampai saat ini belum ada kata sepakat dari kedua suku tersebut untuk menyelesaikan sengketa tersebut.

di samping permasalahan ulayat, masyarakat Desa Kalipao hampir 95% mendukung kebijakan pemerintah, kesadaran atas nasionalisme tersebut menyebabkan mereka tidak mendukung akan gerakan OPM ( Organisasi Papua Merdeka), ini di buktikan apabila ada tanggal-tanggal tertentu yang memperingati hari kemerdekan TPN/OPM, masyarakat Desa Kalipao tidak mau ikut-ikutan. pikiran mereka sudah maju, merka tidak mau ikut ikutan kelompok yang justru menjadikan kemunduran bagi mereka, Aparat TNI yang bertugas pun sering memberikan wawasan kepada mereka tentang nasionalis berkebangsaan.

KEBUDAYAAN

Suku walsa yang ada di Desa Kalipao sering mengadakan acara adat, seperti upacara penyembuhan orang sakit, penyambutan tamu tamu besar, penyambutan hari besar agama, banyak jenis tari-tarian yang dimiliki oleh suku ini, seperti

a. Tarian Kasuari , yang di gunakan untuk menyembuhkan orang sakit, penyambutan tamu kehormatan.tarian ini mengandung mistis.

b. Toki tifa , sering di gunakan untuk menyambut hari besar agama.


Setiap permasalahan sering kali di selesaikan dengan secara adat, kebanyakan masyarakat tidak membawa permasalahan ke jalur hukum, mereka lebih senag di selesaikan secara adat, karena hal ini sudah berjalan sejak nenek moyang mereka. setiap penyelesaian masalah berujung dengan denda yang harus di bayar dengan uang.

seperti contoh : kasus pencurian, rata- rata denda yang harus di bayar 2 juta rupiah.    pemerkosaan, rata-rata denda yang harus di bayar 10 juta rupiah, dan sebagainya.

Demikian sekilas tentang Budaya Desa Kalipao di publikasikan , dengan tujuan memberi gambaran kepada publik bahwa, tidak semua orang papua ingin merdeka, ini terbukti pada seluruh masyarakat Desa Kalipao yang masih cinta NKRI, mereka semua juga saudara kita yang butuh perhatian dari kita agar kehidupan mereka di perhatikan.